(Postingan ini masih berupa informasi tulisan, untuk foto-foto insya Allah menyusul yaa)
Minggu lalu (25 – 29 Juli 2023), Alhamdulillah saya baru menyelesaikan solo trip ketiga saya ke Singapura. Solo trip ke Singapura pertama: Agustus 2018, kedua: Maret 2020, ketiga: Juli 2023. Kenapa ke Singapura lagi? Karena gampang, hehe. Nanti saya ceritakan gampangnya seperti apa.
Mulanya perjalanan ini bukan semata – mata karena ingin ke Singapura, tapi karena saya merasa sangat butuh waktu sendiri, ehhem. Panjang ini mah kalau diceritain. 😉
Rencana awalnya banget, saya berniat menghadiri kajian Dr. Omar Suleiman di Malaysia, tanggal 29 dan 30 Juli. Tapi saya pikir: “Sekalian ke Singapura aja gimana?” Jadilah saya pesan tiket Jakarta – Singapura untuk 25 Juli. Beberapa hari kemudian saat akan memesan tiket Malaysia – Jakarta, saya baru sadar kalau di tanggal 29 sore, saya ada kegiatan bersama Komunitas Terang Jakarta, yaitu Elevathon pertemuan terakhir (ke-6) yang juga penting saya hadiri. Jadi akhirnya, rencana berubah, yang awalnya perjalanan Jakarta – Singapura – Malaysia untuk menghadiri kajian Dr. Omar Suleiman berubah menjadi Solo Travel Singapura versi 3.0
Kenapa Solo Travel?
Solo Travel ini sepertinya akan menjadi kegiatan rutin yang akan saya lakukan dalam kurun waktu beberapa tahun sekali, insya Allah. Karena serunya itu lohh, hehehe.
Saya senang ketika bisa eksplorasi suatu tempat dengan kendali penuh. Saya suka diberi kebebasan untuk memilih dan menentukan apa yang ingin saya lakukan. Saya juga cukup menikmati proses persiapan keberangkatan, di mana saya asik mencari berbagai informasi dan mengatur segala akomodasi yang saya butuhkan terkait perjalanan tersebut.
Kalau saya perhatikan, saat solo travel ini juga saya merasa berada tingkat tawakkal yang sangat tinggi. Dikit-dikit tanya sama Allah, dikit-dikit minta penjagaan Allah, dikit-dikit ngobrol sama Allah. Sambil terus belajar yakin bahwa apapun yang terjadi selama perjalanan adalah yang terbaik untuk saya menurut Allah.
Tapi bukan berarti saya gak suka travel berdua atau dengan grup. Masing – masing ada cerita dan keseruannya.
Mindset Learner dan Explorer
Saya selalu menyadari bahwa perjalanan = pelajaran, jadi mindset itu yang terus saya bawa setiap kali melakukan perjalanan. Perjalanan apapun sebenarnya, mau itu sendiri, bareng temen, bareng keluarga, ikut tur, dll. Saya suka belajar lewat berjalan. Suka sekali 😊
Ke Singapura Gampang?
Kegampangan ini saya sadari di solo trip kedua saya ke Singapura, di mana saat itu Maret 2020 (trip ini sudah saya rencanankan sejak Desember 2019), beberapa hari sebelum pembatasan Covid. Saat itu saya hampir membatalkan perjalanan solo trip saya karena khawatir regulasi yang sulit karna pandemik. Tapi saat itu, tentu setelah mengantongi izin mama, saya paksa diri saya untuk packing dan berangkat ke bandara. Prosesnya ini cepet banget. Pesawat take off jam 11an, saya packing sekitar jam 7 pagi, berangkat ke bandara jam 8, naik gojek, lanjut KRL, lanjut naik kereta bandara dari Manggarai, sampai bandara jam 10an, tiba di terminal 1 Changi sekitar jam 1 siang. Proses imigrasi super lancar dan gak antri sama sekali (waktu itu masih paspor biasa). Semuanya serba sat set sat set gitu, dan apa yang saya khawatirkan gak terjadi. Ahamdulillaah.
Di perjalanan Solo Trip Singapura 3.0 ini proses perjalanan sejak berangkat sampai pulang Alhamdulillah lancar dan gampang, khususnya proses imigrasi (sudah e-paspor jadi bisa autogate di Soetta dan Changi).
Biaya Perjalanan
Untuk perjalanan saya kemarin kurang lebih biayanya 3.5 Juta dengan detail berikut:
Transportasi Bandara
DAMRI Lebak Bulus – Soetta Rp. 90.000 – Cash Kereta Bandara Soetta – Manggarai Rp. 50.000 – Debit
Pesawat
Untuk pesawat saya ambil flight jam 11, supaya gak buru-buru ke bandaranya, dan nanti pas sampai Singapura dekat waktu check-in (jam 3 sore)
Batik Air: Rp.481.353 (termasuk snack, air mineral, dan bagasi 20kg) – Reservasi via Tiket.com
Jetstar: Rp.1.104.000 (flight saja) – Reservasi via Traveloka
Hotel
2 Malam Cube Kampong Glam (Rp. 794.842) – Reservasi via tiket.com
1 Malam Capsulepod Al Junied (Rp. 371.405) – Reservasi via Agoda
Internet XL Roaming Lite : 139.000
Transportasi
Top-up ezlink S$10 (sudah punya kartu sebelumnya, kalau beli kartu baru S$10 dengan saldo S$5) Jenius S$6, rata rata tiap perjalanan S$1
Makan dan Jajan
Rp. 30.000 – 100.000 sekali makan
Atraksi
Tiket Science Centre dan Omni Theatre Rp.234.414
Tempat Makan yang Saya Kunjungi
- Saap Saap Thai Jewel (Makanan Thailand) – S$8.9
- Wok Hey Plaza singapura (Nasi goreng) – S$6.5
- Old Chang Kee Plaza Singapura (Ayam goreng) – S$2.5
- Tarik depan Masjid Sultan (Teh tarik) – S$2.5
- Tempat makan dekat MRT Aljunied (Malatang) – S$10
- Seven Eleven Changi (Instant food: Nasi thailand) – S$4.4
Review Hotel
- Lokasi: Kawasan Kampong Glam, tepat depan Masjid Sultan500m dari MRT Bugis, 200m dari halte bus. Lebih dekat ke pusat kota.
- Banyak restoran halal, dekat Haji Lane, Arabt Street, dll
- Dapat kapsul bagian atas, termasuk agak repot karena tinggu dan tangganya gak nyaman. Total di kamar itu kurang lebih 14 pods dalam kamar, mix laki-laki dan perempuan.
- Fasilitas di dalam pod cukup: bantal 2, selimut tebal, port USB dan colokan, meja lipat, box untuk taruh barang, gantungan baju, lampu, AC (gak terlalu dingin, cocok untuk saya)
- Dapat air minum, handuk, dan slipper.
- Space dalam kamar gak terlalu lebar dan agak sulit untuk sholat. Tapi Alhamdulillah posisi pas depan Masjid Sultan, jadi bisa sholat di masjid dan berjamaah.
- Tersedia sarapan: roti dan selai, buah, telur, susu, sereal, nasi goreng ikan teri (enak).
- Ada dapur bersama: kulkas, toaster, microwave, teko listrik, sink untuk cuci piring, alat makan. Semua ini bisa digunakan tamu hotel
- Free flow air mineral, bisa untuk isi ulang botol juga.
- Kamar mandi di lantai yang saya tempati ada satu toilet, dan satu shower + toilet. Karena digunakan beramai – ramai, jadi kebersihan kurang terjaga.
- Resepsionis dan petugas kebersihan ramah (kecuali satu orang, hehe, total yang saya temui 4 orang)
- Lokasi: Tepat sebelah MRT Aljunied, jalan kurang lebih 200m, agak naik tangga, jadi mungkin repot kalau bawa koper besar dan berat. Lebih dekat ke bandara.
- Dekat dengan beberapa tempat makan halal
- Vibes sangat homey, petugas super ramah (total yang saya temui 2 orang)
- Yang saya tempati total 4 pods dalam 1 kamar, 2 queen, 2 single, mix laki – laki dan perempuan.
- Ada dapur bersama: kulkas, toaster, microwave, teko listrik, sink untuk cuci piring, alat makan. Semua ini bisa digunakan tamu hotel
- Kamar mandi ada 2 masing masing ada shower dan toilet. Cenderung lebih bersih, mungkin karena tempat sampah ada di luar dan besar.
- Free flow air mineral, bisa untuk isi ulang botol juga.
- Saya dapat pods dibawah, tapi sepertinya kalau dapat pods di atas pun tidak terlalu menyusahkan karena podsnya tidak terlalu tinggi dan bentuk tangganya nyaman.
- Di dalam pods ada bantal 1, selimut tipis, colokan, lampu, AC, gantungan handuk
- Ruang dalam kamar cukup besar jadi ada space untuk sholat
- Tersedia sarapan: sereal, roti dan selai, susu, minuman sachetan
Kemana aja di Singapura?
Day 1:
- Jewel, kali ini saya explore dari lantai paling atas ke lantai paling bawah. – FREE Entry
- Check-in Cube Kampong Glam
- Masjid Sultan
- Masjid Al-Falah Orchard
- Orchard Road
Day 2:
- National Library – FREE Entry
- National Design Centre – FREE Entry
- Masjid Bencoolen
- Plaza Singapura
- National Gallery (Children’s Bienalle 2023) – FREE Entry
- Funan Mall (Rooftop Garden) – FREE Entry
- Masjid Moulana Muhammed Ali
Day 3:
- Check-out Cube Kampong Glam
- Wardah Books
- Masjid Sultan
- Check-in Capsulepod Aljunied
- Vivo City (Library @Harbourfront dan Rooftop Plyaground) – FREE Entry
- Masjid Temenggong Daeng Ibrahim
Day 4:
- Check-out Capsulepod Aljunied (Titip koper)
- Science Centre dan Omni Theatre Singapore – Berbayar
- Wardah Books – FREE Entry
- Ambil koper
- Changi (bermalam di bandara)
Day 5:
- Flight jam 8 pagi (Alhamdulillah bisa tidur di pesawat 😉)
Tips Perjalanan ke Singapura
- Lokasi Jewel paling dekat dengan terminal 1, jadi kalau landing di Terminal 1 Changi udah pasti setelahnya itu Jewel, tapi kalau landing di terminal 2 atau 3, saran saya jangan lewat Link Bridge ke Jewel karena lumayan jauh jalannya walaupun ada travelator. Alternatif lainnya: naik Skytrain ke terminal 1, dari situ turun lift satu lantai, udah deh, deket banget sama Jewel.
- Toilet duduk dengan bidet atau toilet jongkok dengan bidet, biasanya ada di bagian paling pojok deretan toilet, atau bagian toilet untuk disabilitas. Kalau di masjid sudah pasti ada bidetnya.
- Kalau kamu seperti saya yang makannya sedikit dan cenderung bersisa, bisa pesan makan takeaway di restoran, dan sisa makanannya bisa dibawa dan dihangatkan di microwave hostel.
- Selalu bawa botol minum, biasanya saya isi ulang di masjid atau di lokasi wisata juga ada. Bawa snack favorit untuk ngemil selama perjalanan
- Menginap di Changi bisa jadi pengalaman seru juga loh. Kalau kemarin saya coba flight jam 8 pagi. Jam 10 malam saya sudah di Jewel untuk lihat atraksi air terjunnya, setelah itu naik shuttle bus ke terminal 4. Terminal 4 ini lebih kecil dari terminal lain, tapi fasilitasnya kurang lebih sama.
Aplikasi yang Membantu Selama Perjalanan
- MyICA (Immigration and Checkpoints Authority) Untuk Isi SG Arrival Card – wajib sebelum melewati imigrasi Singapura
- Online Travel Agent seperti: Traveloka, Tiket, Agoda, Klook
- Google Maps
- Citymapper (untuk informasi akurat soal transportasi dalam kota dan harganya)
- Jenius
https:informasi di atas membantu perjalananmu selanjutnya ke Singapura, kalau ada pertanyaan bisa sampaikan di komentar atau hubungi saya via Instagram @alissafatma